Recent Videos

Jumat, 29 Oktober 2010

Ponimin Bisa Lihat Istana Jin di Merapi


INILAH.COM, Jakarta - Melalui mata batinnya, Ponimin Solihan bisa melihat sebuah Istana besar di Gunung Merapi. Penglihatan supranatural yang dimiliki calon pengganti Mbah Maridjan tersebut didapatkannya pada tahun 1995.

Ia mendapatkan bisikan dari mahluk gaib, yang menuntutnya ke atas Merapi. Setelah sampai, pria berumur 50 tahun ini disuruh memejamkan mata. Sebuah Istana yang diisi jin dan tokoh kerjaan dilihatnya.

"Di atas istana ada panembahan Senopati," katanya saat ditemui wartawan di rumah dr Ana Ratih Wardani, di Kaliadem, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, Jumat (29/10/2010).

Sebelumnya, Ponimin mengaku mendapat bisikan dari sosok gaib bahwa Merapi akan meletus. Siapa sosok itu, hingga kini masih belum terjawab.

Pada Sabtu (23/10/2010) malam, sosok gaib itu datang ke rumahnya, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Yogyakarta.

"Saat terpejam, saya melihat tanah putih, ada letusan, orang-orang bergelimpangan, dan semuanya porak-poranda," kata Ponimin, Jumat (29/10/2010), seperti dikutip metrotvnews.com.

Mahluk gaib itu mengimbau Ponimin agar memakan jenang merah-putih, dan air tujuh sumur, yang sudah diberi doa. Sosok misterius ini juga menyarankan agar Ponimin tetap di rumah jika ingin selamat.

"Kalau kamu pergi jauh, sampah (awan panas) akan saya buang ke Selatan (daerah rumah Ponimin). Tapi kalau kamu tetap di rumah, sampah saya buang ke barat sampai di pelataran rumah Maridjan," kata mahluk misterius seperti dicontohkan Ponimin.

Keesokan harinya, mahluk itu datang kembali ke rumah Ponimin. Kali ini, kupat luar janur kuning berisi rajah arab dan uang Rp100 rupiah gambar gunung digantung di depan rumah, menjadi permintaannya.

Ponimin menuruti seluruh permintaan sang mahluk gaib itu. Alhasil, Poniman selamat dari awan panas yang biasa disebut wedhus gembel itu.

Sedangkan, juru kunci Merapi, Mbah Maridjan, wafat dalam posisi sujud di rumahnya. Kini, nama Ponimin disebut-sebut sebagai calon pengganti Mbah Maridjan. [bar]

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More