Recent Videos

Jumat, 29 Oktober 2010

Kisah Ajaib Ponimin Selamat dari Awan Panas Merapi


Yogyakarta - Yati (42), istri Mbah Ponimin enggan mengomentari sang suami yang menjadi kandidat kuat pengganti Mbah Maridjan. Yati hanya ingin kembali ke rumahnya untuk mengaji dan salat istikharah sebelum mengambil keputusan.

"Saya harus mengaji dulu dan salat istikharah apakah kiranya suami saya bisa menjadi penjaga Merapi," kata Yati yang ditemui detikcom di kediaman dokter Ana, di Dusun Ngenthak, Umbulmartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta, Jumat (29/10/2010).

Perempuan berkerudung ini berharap bisa segera kembali ke rumah di Dusun Kaliadem, Desa Umbulharjo, Cangkringan, Sleman.

"Saya saat ini sudah 3 hari tidak mengaji. Yang saya takutkan jika sampai 7 hari saya tidak mengaji akan terjadi sesuatu," ujar dia sambil memegang telepon genggamnya.

Yati yang mengenakan kerudung warna putih dan daster warna ungu ini dikenal rajin mengaji.

"Dalam mengaji, saya tidak mau dilihat orang lain. Tetapi, kalau orang lain ingin mendengarkan tidak masalah. Saya mengaji dan salat tahajud biasa pukul 23.00 WIB hingga fajar," kata Yati yang mengalami luka di bagian kaki karena menginjak pasir panas ini. Namun kini luka Yati sudah sembuh.

Yati mengaku pernah tinggal di 4 pesantren. Yati dan Ponimin memiliki putera, Ilham Galih Habibi (5). Yati yang asli dari Desa Merdikorjo, Tempel, Sleman, ini memiliki anak angkat yang telah berkeluarga dan memberinya 2 cucu.

Ponimin merupakan warga asli Merapi. Pria yang menurut warga kuat berzikir ini, telah menjadi abdi dalem Keraton Yogyakarta sejak 2001. Pada Kamis (28/10) GKR Hemas, istri dari Sri Sultan HB X, datang menengok pengungsi Merapi. Saat itu Hemas mendengar cerita dari Ponimin. Setelah itu Hemas meminta Ponimin untuk meneruskan tugas Mbah Maridjan sebagai kuncen Merapi.
(aan/asy)

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More