Gak sepakat dengan Jaja Miharja (ato megi Zet yah ?) yang joget-joget sambil teriak " jatuh bangun aku mengejarmu...", Oyee. Setiap manusia pasti gak kepengen jatuh. Jatuh itu, bikin sakit, malu-maluin, bikin kesal, bikin kecewa trus yang pasti bikin otak berfikir kencang buat membalikkan keadaan. Tebak aja, yang jatuh pasti gak akan sanggup joget mirip orang kesurupan. Tapih, sesuai hukum alam setiap manusia gak bisa menolak jatah "kejatuhan" yang udah digariskan tersebut. Cuman, you bakalan gak tau kapan you mengalami kejatuhan ! hari ini - lusa - besok atau entah kapan. Dan you bakalan gak tau seberapa sakit dan menderitanya karena ejatuhan tersebut. Itulah isu yang sebenarnya.
Contoh simple, Ibu yang menerima pinangan seorang pangeran buat putri tercintanya yang notabene udah punya prestasi pasti gak kan kepikiran kalo ternyata pinangan itu (yang dulunya dianggap jalan menuju kebahagiaan) justru menjadi awal keruntuhan martabatnya dan martabat anaknya.
Contoh lain, bangsa Indonesia yang dulunya dibawah pasukan Gadjah Mada hanya menjadikan wilayah semenanjung malay sebage tempat pipis sebelum melanjutkan perjalanan nguasai dunia pasti gak kepikiran anak cucunya bakal disebut "Indon" oleh anak cucu manusia tempat dia dulu numpang pipis.
Yups !, Jatuh identik dengan ketidak beruntungan dan ketidakberuntungan sangat dekat dengan pelecehan martabat. Dan itu yang membuat setiap orang gak kepengen mengalami kejatuhan. Jatuh is Sucks !
Dimana tempat yang paling gampang buat kita gampang jatuh ? jawabannya, ditengah kerumunan orang banyak. Kalo gitu, ada dong tempat yang sulit bikin kita jatuh ?. Jelas ada, namanya "tempat nyaman", yaitu, tempat yang tinggi jauh dari kerumunan orang. Untuk mencapainya sangat sulit, gak semua orang bisa dan gak banyak yang ada ditempat itu, perbandingannya 1 banding sejuta.
Maka, berlomba-lombalah manusia untuk menggapainya. Konon kalo you ada di "tempat nyaman" tersebut, kajatuhan dapat di eliminir dan dimanipulasi. Karena yang udah ada di "tempat nyaman" cenderung saling melindungi dan menutupi kalo satu sama lain dapat masalah. Eklusifitas tempat itu membuat gak gampang untuk dicapai. Segala upaya mesti lo kerahkan mulai dari hal yang baek seperti prestasi sampe hal yang negatip seperti sikut menyikut dan saling ejek, jika perlu fitnah pun akan ditebar.
Contohnya mahasiswa Indonesia di Singapur yang punya penemuan penting yang akhirnya nyawa ama penemuannya dihilangkan mereka yang mau menuju "tempat nyaman" dengan cara pintas.
Ironisnya , pemerintahan kita seperi gak berdaya buat melakukan tindakan yang lebih patriotik dari sekedar bersimpati doang. Apakah ini karena faktor bangsa kita ngalami kejatuhan ekonomi yang membuat gak pede ?.
Kejatuhan dianggap sebagai ketidakberdayaan yang bikin malu. Gak banyak orang yang mau mendekat pada orang-orang yang jatuh apalagi yang bersedia menolong tanpa pamrih. Dan gak banyak orang yang menganggap bahwa omongan orang yang lagi jatuh adalah perkataan yang benar. Aneh.
Jadi, menurut aku rumusnya begini
You jatuh = you orang lemah = you gak berdaya = omongan lo dan tindakan lo tidak dapat dipercaya..
Kebalikannya, kalo lo ada ditempat nyaman", lo bakal dengan mudah menggiring opini publik tentang apa yang lo mau dan inginkan buat orang lain percayai.
Maka manusia yang kemampuan narasinya top banget pasti akan dianggap sebage pengkhotbah kebenaran.
0 komentar:
Posting Komentar